Jumat, 27 Februari 2015

Ceritaku Ceritamu

Akibat pesta ulang tahun temannya semalam, ia pulang larut malam sehingga waktu tidurnya hanya beberapa jam saja. Ibunya sudah memanggil dirinya untuk segera bangun. Tetapi Gadis itu hanya menjawab pertanyaan ibunya itu dengan membuat suara ditenggorokannya, yang bermaksud "iya"
"cepetan bangun, kamu itu gadis loh. seharusnya kamu itu sudah bangun dari subuh, sholat subuh, terus olahraga apa masak. Lah ini setiap pagi dibangunin ibunya mulu' "
"iya Ibu iya ini udah bangun kok" (sambil berusaha untuk bangun dari tempat tidur ia masih saja bermalas-malasan)
"cepet mandi ini udah siang ini !"

 "siang gimana sih bu ? ini paling masih jam 7, kalo siang itukan dari jam 12"
"iya ini udah jam 7, nanti kamu telat"
"masih jam 7 ini kok bu" dia tidak sadar kalo ia hampir telat
"hah jam 7. ya ampun aku bisa-bisa telat ibu !" karena panik ia loncat dari tempat tidurnya dan langsung masuk kamar mandi.
"lah salah kamu sendiri, udah cepat mandi. ehh rapiin dulu tempat tidurnya !"
"Tidak sempat lagi, bu'"
"Dasar kamu ini alasan aja, setiap hari alasan tidak sempat mulu' "
setelah ia selesai mandi, ia menyalahkan Ibunya
"ibu kenapa aku nggak dibanggunin, kan aku jadi kesiangan !"
"ibu itu udah bangunin kamu dari jam 6 tadi, udah cepetan sarapan. Itu udah ibu siapin roti !"
tiba-tiba kakaknya memanggil adiknya untuk cepat-cepat karena  mereka sudah hampir terlambat.
"Sonya cepetan sih, kakak udah daritadi selesai sarapan beres-beres buku. kamu baru aja mau  sarapan, cepetan sarapan dimobil saja !"
"iya kakakku yang bawel banget" Sonya pun beralri mendekati kakaknya sambil membawa sarapan yang telah disiapkan ibunya.
Setelah anak-anakanya berangkat. Ibunya masuk ke kamar Sonya, melihat kamar Sonya yang berantakan ia pun merapikan tempat tidur Sonya.
"nih gadis, joroknya minta ampun" keluh ibunya


Sesampai mereka disekolah. Sonya langsung cepat-cepat turun dari mobilnya dan langsung berlari  menuju kelasnya.
"aduh gawat aku udah telat 15 menit nih !"
ketika ia ingin mengetuk pintu dan ingin masuk tiba-tiba terdengar suara laki-laki dibelakangnya yang bertanya kepadanya.
"kamu telat ya ? kenapa kamu bisa telat, kamu tahu ini sudah jam berapa ?"
'wah gawat kayaknya ini Pak Ferry'
"kenapa kamu diam saja, udah tahu telat bukannya masuk !"
"iiiiiiya pak" (sambil mengangguk ia pun menoleh ke belakang)
"kamu bikin aku takut saja. Aku kira tadi Pak Ferry ternyata curut yang mau ngerjain aku. Kamu sendiri kenapa tidak masuk ? tidak bawa tas lagi" Sonya marah karena ia ternyata dikerjai temannya sendiri
"Aku sudah datang daritadi, tidak telat sepertimu"
"Terus kamu darimana ?"
"Iya biasalah panggilan alam, iya kalo udah githu mau ngak mau harus ke toilet kan ?"
Mereka masih sempat membuat lelucon, padahal Sonya sudah sangat telat sekali.
"ya udah masuk nungguin apalagi. Kamu mau dimarahi Pak Ferry ?"
saat mereka masuk, Sonya langsung ditanya Pak Ferry. Dan Bio langsung berlari ke tempat duduknya.
"kamu dariman aja ? jam segini baru datang. kamu kira ini sekolahan nenek kamu ?"
"lah emang iyakan pak. Tapi bukan sekolah nenek saya lebih tepatnya lagi sekolah kakek saya"
"oh iya bapak lupa"
"iya udah kalo githu saya duduk ya pak ?"
"iyaa silahkan duduk"
Pak Ferry masih binggung dengan pertanyaannya dan jawaban Sonya.
"Oalah Sonya kamu mau ngibulin bapak ya ?"
"kata siapa saya mau ngibulin Bapak ?"
"iya ya kata siapa ?"
"ya udah saya lanjut belajar ya pak ?"
"iya iya githu dong, jadi anak harus rajin. Bapak senang kalau setiap murid seperti kamu."
Pak Ferry masih kebinggungan dengan pernyataan Sonya
"ehhh kamu kurang ngajar ya mau nipu Bapak ? Sekolah ini bukan sekolah kakek kamu. Sini kamu maju ke depan, berdiri didepan sini !"
"Setahu saya yang namanya maju itu pasti ke depan, pak. kok bapak jadi menghukum saya sih ?"
"ehhh ehh udah sini majuu, jangan mencoba mengelabui bapak lagi ya ? Kamu para-pura tidak tahu kamu itukan telat, sekarang tidak ampun lagi buat siswa-siswa yang telat"
Sonya pun maju menuruti perintah Pak Ferry
"angkat kakimu satu, dan tanggan kanan pegang kuping kiri dan tanggan kiri sebaliknya !"
Sonya pun menuruti perintah Pak Ferry
"kamu berdiri disini sampai pelajaran Bapak selesai !"
Sonya hanya diam saja dan melakukan semua perintah Pak Ferry.


Sepanjang jam pelajaran Biologi, Sonya berdiri didepan kelas dan Pak Ferry tetap mengajar. Ketika bel pergantian berbunnyi, Sonya menuruni kakinya dan melepas pegangan tangannya.
"ehh siapa yang nyuruh kamu nurunin kaki dan ngelepasin tangan kamu ?"
"loh tangan saya nggak lepas kok pak ?"
"iya juga sih. ehh siap yang nyuruh kamu lepas pengangan kuping kamu ?"
"nggak ada yang nyuruh, pak"
"kalo nggak ada iya jangan berhenti !"
"ini kan udah selesai pelajaran bapak ?"
"iya pelajaran Bapak memang sudah selesai, tapi hukuman kamu akan selesai setelah Bapak keluar dari kelas !"
"iya iya"
"Baiklah pelajran hari ini bapak akhiri sampai bertemu hari Kamis pelajaran Bapak !"
"Baik paaak"
Pak Ferry keluar sambil memperhatikan kelakuan Sonya. Ketika Pak Ferry kelua, Sonya mengakhiri hukuman Pak Ferry itu. Tiba-tiba Ketua OSIS dan rombongannya datang memberi sebuah penggumuman.
"Baiklah, disini saya mau memberikan sebuah pengumuman untuk para siswa yang jago menulis cerita ataupun Cerpen. Yang akan kami tempel dimading, selain itu kalian juga akan mendapatkan hadiah"
"hadiahnya apa kak ?"
"hadiahnya masih rahasia"
"yeah kalo hadiahnya rahasia mah. Saya nggak mau daftar"
"ini tidak ada pendaftaran, jadi kalian kasih langsung ke anggota OSIS yang ada di ruangan OSIS. Lomba ini diadakan selama minggu ini, dan pemenangnya akan kalian lihat cerita siapa yang ditempel di mading dan setelah tiu hadiahnya akan diumumkan dilapangan sekolah."
"jadi yang berminat sajakan ?"
"iya Bio daritadi kamu nanya mulu' , kalo nggak mau daftar ya jangan banyak nanya ?"
"iya iya Kak, biasa aja"
"baiklah Kakak tunggu Cerpen kalian !"
Rombongan OSIS itupun keluar dan melanjutkan memberi pengumuman kepada kelas-kelas lainnya.
"eh yo' kenapa kamu nggak mau ikutan ? mungkin hadiahnya berupa uang ?"
"ahh nggak lah, lagian aku kan tidak bisa membuat cerita"
"iya kamu berusahalah biar kamu bisa membuat sebuah cerita"
"aku sih bisa membuat cerita tapi, tidak terlalu menarik"
"iya kamu berusaha untuk membuat cerita yang sangat menarik"
"sudah lah, saya tidak mau memikirkan masalah itu. Aku masih binggung mencari uang kemana lagi untuk Ayahku berobat ?"
"kamu aku pinjamkan uang tidak mau !"
"tidak tidak usah, aku sudah terlalu banyak hutang kepadamu apalagi pada Ibumu !"
"sudahlah pakai uangku saja"
"nggak aku nggak mau ngerepotin kamu mulu' "
"baik kalo githu aku kan memaksa kamu untuk menerimannya ?"
"walaupun kamu mau memaksaku dengan bagaimana pun aku tidak akan menerima uang darimu !"
"oke baiklah"
Sonya pun berpikir bagaimana, ia bisa menolong temannya itu. Sonya pun tahu bagaimana ia bisa menolong temannya itu.


Ketika ia sampai dirumah, ia langsung membuat sebuah cerita untuk membantu temannya itu.
"kamu lagi ngapain ?"
"ini bu' lagi buat cerita untuk membantu Bio"
"memang kamu mau membantu apa ? ko buat sebuah cerita ?"
"ini loh bu' disekolah ada lomba membuat Cerita dan ada hadiahnya pula. aku yakin hadiahnya itu berupa uang"
"uang ? lalu kalo kamu dapatkan uang itu mau kamu apakan ?"
"itu loh bu'. Bapaknya Bio sakit lagi, dan ia lagi membutuhkan uang untuk berobat !"
"oh ya sudah jangan lupa makan ya !"
"iyya ibu'"
Setelah ia pikir cerita yang ia buat itu sudah menarik dan hampir selesai, ia pergi makan. Ia tidak mau sampai sakit kembali, gara-gara telat makan. Setelah ia selesai makan, ia melanjtukan membuat cerita itu.


Secara diam-diam ia memberikan cerita itu ke Anggota OSIS atas nama Bio.
"darimana kamu ?"
"dari Kantin, aku nggak mau telat makan nanti aku sakit lagi. oh iya kamu sudah makan ?"
"ohh udah kok"
"ahh kamu pasti bohong. ya sudah ayoo kita ke kantin aku traktir kok"
"nggak usah Sonya, lagian kamu kan sudah makan. masa' kamu ngelihatin aku makan ?"
"tenang aja aku makan juga kok, iya udah ayo" Sonya pun menarik tangan BIo dan pergi ke kantin


Semua anak-anak di sekolah mengucapkan selamat kepada Bio.
"selamat ya Bio, kamu bakal dapat hadiah rahasia nih !"
Bio pun binggung hampir semua orang hari ini mengucapkan selamat kepadanya.
"kalian salah orang kali ya. Aku nggak ngerti apa yang kalian ucapkan padaku ?" Bio melanjutkan jalannya menuju ke kelas. Ia melihat anak-anak menggerumuni mading.
"pasti mereka sedang baca Cerpen si Pemenang ?" pikirnya
Dikelas pun ia juga diberi selamat oleh teman sekelasnya.

Akhirnya pengumuman pemenang si pembuat Cerpen akan diumumkan di lapangan sekolah.
"wah aku mau tahu siapa pemenang pembuat Cerpen itu ?" pikir Bio
"kamu belum tahu, dan tidak baca ceritanya di Mading"
"nanti aku juga tahu dari pengumuman itu !"
"baiklah tenang semuanya !" (perintah Kepala Sekolah)
"Bapak akan mengumumkan pemenang atau jagoan pembuat cerpen tersembunyi di sekolah kita !"
"Sebentar ya Bapak mau memperhatikan apakah orangnya datang hari ini !"
"datang ko pak ? kita udah ngucapin selamat sama dia"
"tenang-tenang bapak mau pastiin aja !"
Pak Joko pun memperhatikan semua siswa dan ketika ia telah melihat Bio ia berhenti dan mulai berbicara.
"baiklah ternyata pemenangnya datang hari ini. Pemenang penulis Cerpen yang telah ditempelkan di mading adalah ......."
"pemenangnya membuat Cerita dengan berjudul "Ku Nyalakan Lilin Walau Terang, kalian tahu siapa pembuatnya"
Bio mulai berpikir, "sepertinya aku kenal judul cerita itu !"
"pastilah kau kenal sangat judul cerita itu" sahut Sonya
"Pemenangnya adalah Bio Syahputra"
"itu benar namaku yang dipanggil ?"
"iya itu namamu, ceritamu telah ku perbaiki dan ku berikan pada Anggota OSIS dan ternyata ceritamu menjadi pemenangnya, maafkan aku kalau aku lancang"
"baiklah, terima kasih Sonya"
"iya sama-sama. Cepatlah kamu dipanggil, ayoo majulah !"

Sesampainya didekat Kepala Sekolah
"selamat ya Bio, ternyata kamu itu berbakat membuat cerita. silahkan ada yang ingin kamu sampaikan"
"bailah terima kasih, pak. Saya ucapkan terima kasih kembali kepada Sonya Ayurita yang telah memperbaiki cerita saya yang sudah kama sekali saya posting di blog yang telah kusam itu."
semua orang tertawa mndengar kelucuan Bio
"kalo begitu terima kasih" Bio pun menutup pidato singkatnya itu
 "Ini Bio dari para guru-guru silahkan diterima hadiahnya, semoga bermanfaat"

to be Continueeeee.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar