Sabtu, 28 Februari 2015

Ceritaku Ceritamu (Part 2)

"terima kasih, pak atas hadiahnya" jawab Bio
"Baiklah karena acara sudah selesai, kalian boleh kembali ke kelas masing-masing !"
Anak-anak kembali ke kelasnya masing-masing.
"ayo coba dibuka apa hadiah dari Bapak kepala sekolah. lihat kotaknya besar sekali ?"
"iya sebentar aku akan buka hadiahnya"

ketika ia buka ternyata isinya sebuah laptop dan juga sebuah amplop.
"coba kamu buka amplopnya, siapa tahu itu undian 'Coba Lagi' !" ujar Sonya
Dan ketika dibuka ternyata berisi uang sebanyak 1juta.
"wah benarkan apa kataku, hadiahnya uang"
"iya, terima kasih Sonya kamu sudah terlalu banyak membantu diriku"
"ngomong-ngomong apakah uang itu cukup untuk ayahmu berobat ? kalo tidak aku akan meminjamkanmu uang"
"tidak ini sudah cukup, mungkin lebih. Sebenarnya semua ini hadiahmu !"
"tidak Bio itu hadiahmu, lagian aku hanya memperbaiki ceritamu dengan mengganti kata-katanya agar menjadi baku saja. inti-intinya masih cerita buatanmu ! jadi hadiah itu milikmu"
"walaupun begitu kamu lah yang mengirimkan cerita itu ke Anggota OSIS !"
"tidak Bio  cerita yang aku tulis adalah cerita buatanmu ! Sebaiknya kau simpan itu semua, dan segeralah kau membawa Ayahmu berobat nanti akan ku temani"
Bio pun tersenyum, ia tidak menyangka temannya selalu membantunya dalam suka maupun duka.
"baik komandan" ujar Bio sambil tertawa

Setelah pelajaran hari itu selesai, Sonya menemani Bio membawa Ayahnya ke Rumah Sakit dan memeriksa keadaan Ayahnya yang terlihat sudah sangat memucat. Ternyata benar penyakit Ayahnya kambuh kembali. Ketika dokter dan perwat keluar dari kamar Ayah Bio, Ayahnya mengeluhkan apa yang ia rasakan karena penyakitnya itu.
"Ayah sudah tidak kuat lagi menhan rasa sakit ini"
"Ayah, apa yang ayah katakan ? Ayah tidak boleh berkata seperti itu !"
"Iya Om, kenapa Om berkata seperti itu. Aku yakin kok Om, kalo Om bisa sembuh dari penyakit Om ini !"
"Bio akan melakukan apapun untuk menyembuhkan Ayah"
tiba-tiba Dokter dan perawatnya masuk dan menyatakan bahwa penyakit Ayah Bio sudah terlalu parah dan telah merusak salah satu ginjal Ayahnya.
"penyakit Pak Beni sudah sangat parah hingga harus dilakukan operasi untuk mengangkat salah satu ginjalnya yang rusak"
"bagaimanpun caranya lakukan, dok ! Saya akan melakukan apapun agar ayah saya bisa sembuh, dok. Saya akan mencari uang untuk biaya operasi Ayah saya, dok"
"lakukanlah segera dok ! Saya akan membayar semua biaya operasi Om Beni"
"apa yang kau lakukan Sonya ? Aku tidak mau merepotkan kamu lagi !"
"tidak Bio, aku tidak mau ini terjadi lagi pada Ayahmu, seperti yang terjadi pada Ayahku dulu. Cepat, dok lakukanlah !"
"tapi Sonya aku ...." kata-kata Bio terpotong oleh pembicaraan Sonya
"sudah tidak ada tapi-tapi lagi. Cepat, dok lakukan segera !"
"baiklah kalo begitu. Suster bawa pasien ini ke ruangan ICU segera kita akan melakukan proses operasi pada Pak Beni !"
"baik, dok"
Pak Beni pun dibawa ke ruangan ICU untuk melakukan operasi pengangakatan salah satu ginjalnya yang rusak. Sonya pun segera menuju kasir dan membayar semua biaya operasi Pak Beni. Berjam-jam mereka menunggu proes operasi itu. Tiba-tiba Ibu Sonya datang bersama Sony kakaknya Sonya.
"bagaiaman keadaan Pak Beni ?"
"ada di dalam dan sedang di operasi, bu" jawab Bio dengan panik ia tidak berhenti Monday-mandir di depan ruangan ICU tempat Ayahnya dioperasi
"Kamu yang tenang Bio jangan gelisah seperti itu, kenapa bisa di operasi ?"
"karena salah satu ginjal Om Beni telah rusak makanya Om Beni di operasi"
"baiklah kalo begitu Ibu mau mengurus biaya operasi Pak Beni dulu"
"nggak usah, bu'. Semua biayanya sudah dibayari Sonya, bu' "
"betul itu Sonya ?"
"iya, bu'. Kok Ibu tahu kalo kita ada disini ?"
"ya sudah kalo begitu ! tadi Ibu khawatir kamu belum pulang juga dari sekolah, makanya Ibu ke sekolah dan kebetulan Ibu ketemu sama temen kamu dan katanya kamu sama Bio disini ya sudah Ibu sama Kakak langsung pergi kesini" Ibu Ageng menceritakannya dengan panjang lebar
"kalian sudah makan ? kalo belum sana pergi sama Kak Sony untuk makan atau mau beli makanan ringan saja !"
"iya nih kak, Sonya juga laper tadi Sonya lupa makan dulu"
"iya udah kita ke restauran di depan aja ! Ayo Bio ikut kakak, ayoo jangan malu-malu"
"iya Bio jangan malu-malu kucing" ujar Sonya
"emang kucing bisa malu ?"
"hahaha dalam keadaan laper seperti ini kamu bisa saja membuat lelucon"
"Tapi bagaimana dengan Ayahku ?"
"Tenang aja kan ada Ibu Disini, Ibu nggak kemana-mana jadi Ibu akan menunggu Ayah kamu. Iya udah sana Bio pergi sama Sonya dan Kak Sony nanti Ayahmu sehat malah kamu yang sakit ?"
 Mereka pun pergi ke restauran yang tidak jauh dari RS, tepatnya di depan Rumah Sakit. Selama makan Bio hanya melamun saja, makanannya hanya ia lihat saja terkadang ia mulai memasukkan makanananya ke mulut tapi tidak jadi. Setelah selesai makan mereka pun kembali lagi ke RS, saat menuju ke Rumah Sakit Kak Sony bertanya kepada Bio, karena ia melihat Bio tidak menghabiskan makanannya tadi.
"Kamu makannya sedikit sekali yo' " tanya Kak Sony
"Kamu masih kepikiran Ayahmu ?"
"Iya aku tidak tenang memikirkan keadaan Ayahku"
"Tenang aja lagian Ayahmu ditanggani oleh Dokter yo' "


Waiting.......



Tidak ada komentar:

Posting Komentar